06 Desember 2008

Hujan

SEDANG hujan. Meski gelap dan dingin, namun saya menyukai hujan.

Sore ini menikmati hujan ditemani beberapa lagu tentang hujan, antara lain: Hujan-Utopia, Hujan Fantasi-Jubing, Hujan Bulan Juni-Sapardi Djoko Damono, dan lagu milik Andien tentang hujan yang saya lupa judulnya.
Berikut syair dari lagu-lagu yang saya tuliskan diatas:


Hujan, Utopia

Rinai hujan basahi aku. Temani sepi yang mengendap. Kala aku mengingatmu. Dan semua saat manis itu
Segalanya seperti mimpi. Kujalani hidup sendiri. Andai waktu berganti. Aku tetap takkan berubah
Aku selalu bahagia. Saat hujan turun . Karena aku dpt mengenangmu untukku sendiri
Selalu ada cerita. Tersimpan dihatiku. Tentang kau dan hujan. Tentang cinta kita yang mengalir . Sperti air
Aku selalu bahagia. Saat hujan turun . Karena aku dpt mengenangmu untukku sendiri. Aku bisa tersenyum. Sepanjang hari karena hujan pernah. Menahanmu disini. Untukku...
***
Hujan Fantasy, Jubing

petikan gitar yang merdu dari lagu anak-anak.
tik tik bunyi hujan diatas genting, airnya turun tidak terkira, cobalah tengok, dahan dan ranting, pohon dan kebun basah semua
***


Hujan Bulan Juni, Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya yang ragu ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga
***
..., Andien

reff:
harap-harap cemas menanti, deras hujan kan berhenti, hingga cerah cerah alamku ini, berseri, sambut mentari, wahai hujan hujan di sore ini, walau engkau adalah karunia-Nya, namun tolong tolong pergilah dulu, sedang kutunggu datangnya engkau sayang

***


Sudah selesai hujannya
Sudah menyanyinya
*gambar diunduh dari ruangirna.blogspot.com/2007/01_01_archive.html/

7 komentar:

Yogiswara mengatakan...

hujan sore hari dan malam hari menakutkan. mengubah hujan menjadi teror...

aneka-ragam mengatakan...

hujan, susu dancow dan roti bagelen. hmmm.

Anonim mengatakan...

musim hujan = musim kawin.
pantaslah kau resah, nyom
*kkkk...*

ayu mengatakan...

ya, hujan akan selalu mengingatkan pada segelas susu hangat dan bagelan.

musim hujan = musim kawin? weh...bubrah no pestane

Yogiswara mengatakan...

pake tenda biru dunk cin biar gak bubrah

ayu mengatakan...

tenda biru berhiaskan janur kuning. lagu banget...

Anonim mengatakan...

hujan duit.
amboii...

Posting Komentar | Feed



Sapedah | powered by Blogger | created from Minima retouched by ics - id