25 Maret 2008

40 Hari Bangkitnya Pocong

FILM horor kayanya lagi digemari penonton Indonesia. Lihat saja film-film yang sedang diputar di "bioskop kesayangan anda", ga jauh dari hantu dan pocong. Nah salah satunya yang sempat kutonton adalah 40 Hari Bangkitnya Pocong.

Hehe..konyol sie, ngapain juga aku rela-rela ke bioskop cuma buat nonton pocong? Yah, awalnya sie mo nonton Ayat-ayat Cinta yang katanya bagus, tapi berhubung penontonnya membludak, kami (aku, Ibnu dan Nai) yang datangnya mepet dengan waktu pemutaran jadi ga kebagian tiket. Udah sampai bioskop rugi banget klo ga jadi nonton, ya udah.. pocong menjadi pilihan kami, eh salah ding, ide Nai dan ku'iya'kan yang kemudian disambut kerutan dahi Ibnu. Hehe tapi dia ga punya pilihan...

Film ini bercerita tentang Jessy dan Nino yang dikejar-kejar hantu gentayangan yang ingin balas dendam karena kesalahan yang pernah mereka perbuat. Jessy semakin dihantui, saat dia berkenalan dan dekat dengan Kevin. Dan cerita berlanjut dengan ketegangan dan teriakan histeris penonton.
Nah.., ternyata pocong-pocong ini adalah orang tua dan adik Kevin yang ingin balas dendam karena Nino (dan Jessy) menabrak mobil mereka dan membiarkan mereka mati perlahan, DAN mungkin hantu-hantu ini juga bermaksud meminta bantuan pada Jessy untuk mengungkap tabir mayat (pocong) mereka yang disimpan oleh Tante Kevin disebuah ruangan dalam rumah Kevin (sepertinya si tante mengalami gangguan jiwa karena kehilangan anggota keluarganya dan berharap dengan menyimpan pocong-pocong, anggota keluarga yang sudah meninggal selalu ada disekitar rumah).
Setelah disuguhkan dengan rentetan adegan-adegan mengejutkan, terungkaplah misteri. Jessy dan Nino akhirnya tenang kembali.
Tapi ada yang lucu, adegan penutup film ini adalah, Nino yang sedang mengendarai mobil dalam keadaan mabuk kembali di"goda" pocong, sampai akhirnya dia mengalami kecelakaan dan meninggal.
The end.
Pesan moralnya apa ya?? Mungkin : Jangan nyetir dalam keadaan mabuk, karena pocong suka menggoda sopir mabuk. Kgkgkg..:)
Selama film ini diputar, Nai berkali-kali menutup matanya dengan jaket, dan Ibnu sama sekali tidak menonton, karena ternyata dia sudah ketakutan sejak awal kami memutuskan menonton film ini.
Anak yang aneh.....



Sapedah | powered by Blogger | created from Minima retouched by ics - id