03 Juli 2008

Never Ending Cycling

BERSEPEDA lagi, lagi dan lagi....

Hari-hariku di bulan Mei dan Juni penuh dengan kegiatan bersepeda. Ga cuma mubeng-mubeng di Batam tapi nyebrang pulau juga. Seru...:)

Dan kucatatkan lagi kegiatan bersepedaku di diary ini sebagai berikut:

Ke Pancuran Kami Menggowes

Sekitar akhir Mei 2008 kemaren, bersama teman-teman mtb-batam aku mencoba rute baru yang bener-bener seru, yaitu pancuran yang lokasinya di tengah hutan lindung Batam.
Bersama Pak Wibi menggowes sekitar 9Km dari rumah ke lapangan Genta tempat meeting point kami, sempat beristirahat sebentar di lapangan sambil menunggu kedatangan goweser lain. Begitu peserta dirasa cukup, dan ke pancuran kami menggowes.

Sapaan awal rute pancuran adalah tanjakan dan downhill kebun sayur, dilanjutkan dengan senyum manis kubangan air bercampur lumpur serta gonggongan anjing penjaga kebun. Tak cukup sampai disana, pandan berduri dan rawa juga menyambut kedatangan kami, dan dengan penuh kesantunan setiap beberapa meter kami harus turun dari sepeda dan menyapa pohon yang melintang di tengah jalan. Fyuh... Setelah beberapa jam perjalanan diselingi insiden tunggangan Mas Andree yang gembos, tibalah kami di pancuran yang kami impikan. Wah, tempatnya membuat hati jadi adem dan serasa tidak ingin kembali ke rutinitas.

Setelah berkecipuk dengan air, tak lupa kami menikmati bekal yang kami bawa, pop mie. Mendadak pop mie terasa seperti makanan enak di restoran mahal:)

Waktu sudah menujukkan pukul 11.00 WIB, saatnya kembali. Oh...bagian yang paling tidak menyenangkan. Syukurlah cuaca sangat bersahabat dan diperjalanan kami disambut dengan gerimis. Ya, musim penghujan memang sering hadir tanpa pesan.

Oya pada perjalanan ini selain insiden ban gembos, kejadian kaki kram juga ada. Salah seorang peserta mengalami kram, duh mesti sakit banget ya.. Dan kembali lagi aku bersyukur, sampai detik ini aku tidak pernah merasakan nyeri karena kram otot.
Gowes kali ini bener-bener seru, brangkat dari rumah 05.30 WIB, tiba lagi di rumah 14.00 WIB. Trully GS:)


Kubangan, Pancuran, dan Kebersamaan


Sepeda Lingkar Batam

Di awal Juni, b2w chapter batam punya gawe. Mengajak semua pecinta sepeda gowes mubeng Batam. Rencananya sie sekitar 70km onroad, tapi di hari H semua berubah, bukan cuma jarak tempuh tapi rutenya juga. Untukku perubahan ini sangat menyenangkan, karena bisa hemat 30km dan hemat tenaga tidak perlu menghadapi rangkaian tanjakan di daerah Tiban.

Disetiap kegiatan pasti ada cobaan, ga lepas di acara ini juga ada insiden dimana seorang peserta dari kepolisian jatuh pingsan hanya beberapa meter di depanku. Pesan moralnya apa ya? ya lebih banyak gowes lagi Pak, supaya stamina terjaga baik:)
Foto bersama


Dari Gowes Jadi Piknik

Minggu berikutnya adalah gowes ke Tanjung Pinggir. Menjadi seru karena teman-teman Vietnamese-ku pada ikutan dan mereka membawa pancing, jaring ikan, mie, telur, air, dan panci untuk memasak. Awalnya yang cuma niatan gowes bareng mereka, berubah jadi piknik yang menyenangkan:)

Oya selain menawarkan wisata patung Dewi Kwan In terbesar dan pantai yang berhadapan langsung dengan gedung pencakar langit Singapore, Tanjung Pinggir juga menyimpan tempat yang elok, yaitu danau beserta hutan mangrovenya. Dan disinilah kami piknik, tidak lupa dengan sepeda kami memutari kawasan ini.

Memasak dan mengamati jaring ikan

Sepeda Jelajah Pulau

Nah kali ini ga cuma nyepeda di Batam, tapi nyebrang kepulau lain, tepatnya ke Tanjung Balai Karimun. Bersama si Koni tersayang aku mengarungi lautan cuma buat gowes. Wah wah bener-bener gila:)

Di Balai, aku dan Koni disambut Umar, seorang sahabat yang penuh semangat bersepeda. Setelah seharian mubeng-mubeng plus niteride di kota Balai yang kecil, minggu pagi dibawah gerimis hujan aku, Umar, Tegil dan Arman bersepeda ke pantai Pelawan. Dari Balai jaraknya sekitar 20Km dan relatif datar. Seru, apalagi setiba di pantai kami disuguhi pasir putih dan bentangan cakrawala yang indah. Seandainya saja bisa berlama-lama...

Sepanjang jalan ke Pelawan banyak hal yang bisa kami amati yang ga bisa ditemui ditempat lain, yang paling khas adalah lintasan granit dia atas kepala, ga ada di Batam, ga ada di Pinang, tidak juga kutemui di Jogja dan Bali, hanya di Balai Karimun:)

Di Tanjung Balai Karimun

Selanjutnya gowes kemana?

Gowes yang tak kunjung usai:)

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Seru ya cin...Hati-hati, ingat umur cin. kau menjadi peng-gowes sejati.hmmm...dari camping-ers menjadi gowes-er.Hidup picin. Hidup Balai Karimun

Engki mengatakan...

^
^
iya betuL itu yuuuu.

Emang seru goes bareng. klo naik kendaraan kita gak mungkin bisa menjamah tempat2 seperti itu kan.

Stay Fit, Stay Healthy!! Keep Goeser!!!!

Anonim mengatakan...

ny, semakin aneh saja kamu. ali kau apakan kok sampai terkejut-kejeut begitu setiap hari? hayo!

ayu mengatakan...

Aku ga merasa membuat Ali terkejut.
Lagian apa hubungan Ali yang terkejut dengan gowesku?

Posting Komentar | Feed



Sapedah | powered by Blogger | created from Minima retouched by ics - id