01 April 2008

Dieng, Dataran Tinggi Dewa-Dewa

Dolan neng Dieng, bukanlah yang pertama kalinya. Ketika kuliah aku pernah mengunjungi dataran tinggi ini. Tapi kali ini sedikit berbeda, bukan hanya untuk kesenanganku tapi untuk ibu. Kami (aku, ibnu, nai, ibu, javi, afik dan mas kris) dolan neng Dieng Maret lalu.

Dieng berasal dari kata Di yang berarti tempat dan Hyang berarti dewa, jadi Dieng bisa berarti kahyangan ato tempat para dewa (hehe perlu ditelusuri lagi kebenarannya..)
Dieng berada dalam dua wilayah kabupaten yaitu Wonosobo dan Banjarnegara, selain itu Dieng juga dikelilingi beberapa gunung seperti Sindoro, Sumbing, Kembang dan... ( ada lagi, tapi aku lupa).

Memasuki wilayah Wonosobo, kami tidak melewatkan menikmati Mie Ongklok, mie khas Wonosobo yang berlendir dengan sedikit sayuran dan potongan cabe hijau kemudian ditambah pelengkap beberapa tusuk sate. Enak...

Setelah mie ongklok, perjalanan kami lanjutkan ke Dieng Plateu. Indah dan hijau, dikanan kiri jalan terhampar pohon kentang, ditambah lagi dengan udara yang dingin, brr... tapi sangat menyenangkan.
Tujuan pertama kami adalah telaga warna. Indah...., bahkan Nai sampai loncat-loncat saking gembiranya, dan sepertinya saat itu dia melupakan skripsinya:)



Tempat lain yang patut dikunjungi disekitar Telaga Warna adalah Telaga Pengilon, Gua Jaran, Gua Sumur, Gua Semar (kabarnya gua ini tempat untuk memohon jodoh, sayang banget gua ini ditutup, hiks..), dan Batu Tulis, tempat bertapa untuk??? Duh...aku lupa

Didepan Batu Tulis

Hari semakin sore, kami harus segera beranjak dari Telaga Warna walau terasa berat. Perjalanan kami lanjutkan ke Kawah Sikidang. Kawah ini bergolak dan menyebarkan aroma belerang yang menyesakkan. Diantara aroma belerang dan kepulan asap dari kawa, kami berpose, hehe lucu2.. Terutama Afik, dia nampak seperti penjahat jadul yang ga bisa baca tulis. Bagaimana tidak, jelas disebutkan dipapan peringatan bahwa dilarang menyalakan api, eh dia malah merokok. Plis plis plis...

Kawah Sikidang

Dari kawah, kami beranjak menuju komplek Candi Arjuna. Nah disini nih tempat candi tertua Hindu. Sungguh kahyangan...
Oya, diluar komplek Candi Arjuna, masih ada candi lain yakni Candi Gatotkaca.



Komplek Candi Arjuna

Senja datang, segera kami bergegas pulang. Dalam lelah aku membuka rekaman tentang Dieng yang baru saja berlalu.

0 komentar:

Posting Komentar | Feed



Sapedah | powered by Blogger | created from Minima retouched by ics - id