15 September 2008

Bengawan Solo

Bengawan solo, riwayatmu ini
Sedari dulu jadi perhatian insani
Musim kemarau tak sebrapa airmu
Di musim hujan air meluap sampai jauh

Mata airmu dari Solo
Terkurung gunung seribu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut

Itu perahu
Riwayatmu dulu
Kaum pedagang slalu naik itu perahu
(Bengawan Solo, Gesang)

Lelah.
Kepalaku sedang bekerja seperti tape, yang memutar kaset lagu Bengawan Solo selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu tanpa henti.
Kuputar lagi, lagi dan lagi...
Kala itu kutanyakan interpretasinya pada lagu ini, dan jawabnya singkat: kangen.
Hari-hari belakangan ini, mungkin juga esok dan esoknya lagi, aku merindukannya.
Bengawan Solo padanya.

4 komentar:

aneka-ragam mengatakan...

Apa hubungannya Bengawan Solo dengan kangen? Atau maksudmu Kangen Solo? Kalau iya syairnya harus diubah ny. Jadi: kange en solo, riwayatmu kini, sedari dulu aku kangen dengan soloooo, air mataku sampai jatuh, akhirnya kliengan, dst. gjlah pokok men.

ayu mengatakan...

:)

ayu mengatakan...

jadi gini sg,

kangeen solo, riwayatmu dulu, sedari dulu aku kangen dengan soloooo, air mataku sampai jatuh, akhirnya kliengan, itu perahu, riwayatmu dulu, kaum pengangen slalu naik itu perahu

Anonim mengatakan...

kangen? bengawan solo? apa itu berhubungan juga dengan selingkuh? jadi apakah kamu kangen dengan selingkuhan yang suka menyanyikan lagu bengawan solo?
oooooohhhhhhhhhhhhhh....!!!!!

Posting Komentar | Feed



Sapedah | powered by Blogger | created from Minima retouched by ics - id