SETAHUN menjadi orang Batam, serasa tidak lengkap karena belum mencoba bus pilot project Batam. Di Sabtu pagi yang dingin dan basah, aku mencoba salah satu transportasi publik milik Batam ini.
Dengan Rp.3000,00 untuk penunmpang umum dan Rp. 1500,00 untuk pelajar adan anak-anak, dari halte bus Tiban Cipta Puri aku dan beberapa penumpang melaju menuju Batam Centre.
Dibandingkan dengan taxi (taxi angkot; taxi yang menaikkan beberapa penumpang sekaligus), bus ini jauh lebih murah. Jika menggunakan taxi harus merogoh uang kurang lebih sebesar Rp. 10.000,00 untuk sampai Batam Centre dari daerah Tiban.
Walau tidak dilengkapi AC seperti Trans Jakarta ato Trans Jogja, bus ini jauh lebih nyaman daripada taxi atau angkot. Selain murah dan nyaman, bus ini juga aman. Pengguna bus ini banyak dari kalangan pelajar dan ibu-ibu beserta putra-putrinya, tentu saja sangat menenangkan daripada berdesakan dalam taxi sempit dengan sejumlah orang (terutama laki-laki) asing.
Yang disayangkan adalah jumlah armada, halte bus, trayek, serta jam operasi dari bus ini masih terbatas.
Bus ini yang kutahu hanya melayani dua trayek yaitu Sekupang-Batam Centre dan Batu Aji-Batam Centre serta sebaliknya. Jam operasi masih terbatas dari pagi sekitar jam 7 sampai jam 6 sore. Mengenai jumlah armada, aku tidak punya informasi yang pasti tapi berdasarkan pengamatan sepertinya jumlah armada belum mencukupi. Kemudian kupikir halte bus juga kurang dapat merangkul titik-titik strategis.
Yang disayangkan adalah jumlah armada, halte bus, trayek, serta jam operasi dari bus ini masih terbatas.
Bus ini yang kutahu hanya melayani dua trayek yaitu Sekupang-Batam Centre dan Batu Aji-Batam Centre serta sebaliknya. Jam operasi masih terbatas dari pagi sekitar jam 7 sampai jam 6 sore. Mengenai jumlah armada, aku tidak punya informasi yang pasti tapi berdasarkan pengamatan sepertinya jumlah armada belum mencukupi. Kemudian kupikir halte bus juga kurang dapat merangkul titik-titik strategis.
Seiring dengan rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM akhir Mei ini, kupikir saatnya pemerintah Batam untuk mulai membenahi “si biru” ini, sehingga Batam bisa memiliki transportasi yang murah, aman dan nyaman serta bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Batam.
Jika transportasi publik di Batam bisa sesuai dengan yang diidamkan bersama, diharapkan kedepan memberikan hasil yang positif seperti mengurangi kemacetan akibat penggunaan kendaraan pribadi ato mungkin lebih tepatnya antisipasi macet karena Batam emang belum macet, mengurangi polusi, hemat energi dan tentu saja dapat membantu pemerintah mengurangi belanja negara.
Hehe..kayanya sie gitu:)
Jika transportasi publik di Batam bisa sesuai dengan yang diidamkan bersama, diharapkan kedepan memberikan hasil yang positif seperti mengurangi kemacetan akibat penggunaan kendaraan pribadi ato mungkin lebih tepatnya antisipasi macet karena Batam emang belum macet, mengurangi polusi, hemat energi dan tentu saja dapat membantu pemerintah mengurangi belanja negara.
Hehe..kayanya sie gitu:)
0 komentar: