15 Mei 2008

Cerita "Buruh" Perawat

SEBAGAI buruh dan juga (pura-pura) perawat, aku memperingati dua hari penting di bulan ini, yaitu 1 Mei sebagai hari buruh dan 12 Mei sebagai hari perawat sedunia.


Perawat buruh bukan sie? Teman-teman perawat pasti akan menjawab "Bukan...!!".
Perawat adalah sebuah profesi, dimana dalam melaksanakan tugas-tugasnya didasarkan pada kode etik, ilmu, punya otonomi dan bisa dipertanggungjawabkan.


Merujuk pada UU No.22/1957 (Tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan), buruh adalah mereka yang bekerja pada majikan dengan menerima upah.
Atau mungkin bahasa sederhanaku, pekerja yang punya majikan, bos, ato atasan disebut buruh.


Dibidang apapun perawat bekerja; pendidikan, pelayanan, ato bahkan pura-pura perawat seperti aku ini, dengan memakai bahasa sederhanaku tadi, maka perawat bisa disebut buruh. Hehe..buruh perawat:)
Dan siapa majikan perawat? Balik lagi ke bidang dimana perawat itu bekerja, "majikan" perawat adalah pasien, mahasiswa dan institusi tempat perawat bekerja.


Bagaiman dengan nasib (profesi / buruh) perawat sendiri?
Beberapa bulan lalu seorang teman kuliah bercerita bahwa sebuah RS swasta menawarinya pekerjaan dengan gaji dibawah UMR. Ups...buruh pabrik saja mendapatkan hak-haknya (gaji, OT, OD, dll) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sedangkan temanku yang adalah seorang SKep, Ners tidak dihargai layaknya yang harus dia terima.
Sepertinya bukan hanya temanku yang mengalami hal itu, ribuan perawat lain bernasib sama. Padahal menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah. Ketika melaksanakan tugas, perawat dituntut bisa menjadi care provider, educator, dan seterusnya (bahkan mendadak menjadi cleaning service) yang tentunya itu tidak mudah. Apalagi di rumah sakit, perawat ada dibarisan depan pelayanan kesehatan yang menjamin pelayanan itu sendiri.
Bekerja dalam shift yang benar-benar menguras tenaga dan pikiran, sedangkan penghargaan (bukan hanya materi) yang diterima tidak sebanding dengan semua usaha yang dilakukan.
Mengapa sampai sekarang penghargaan kepada perawat masih kurang?


Kepada teman-teman perawat yang benar-benar bekerja sebagai perawat, salut untuk kalian...

Ucapan selamat dari seorang sahabat, "Selamat hari perawat sedunia, save nurse, health society!"

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Hidup perawat!!! Tapi emang kudu kerja keras memajukan dunia keperawatan. Akhirnya aku mendengar kata-kata itu lagi cin,"ooo,S1 keperawatan tho?tak ndhelok isane opo. ngapain tho sekolah sampai S1, lha wong RS lebih butuh D3 daripada S1. S1 kan isane teori thok. kakehan teori gak isa opo-opo di lapangan" Kejam oh kejam. Inikah dunia keperawatan yang penuh persaingan???

ayu mengatakan...

Didiklah mahasiswamu jadi benar2 perawat, tidak sepertimu ato aku yang hanya pura-pura perawat.

Cin, mereka sirik karena mereka ga mampu:)

Posting Komentar | Feed



Sapedah | powered by Blogger | created from Minima retouched by ics - id